Sabtu, 11 Januari 2014

TEKNIK MOP DAN MOW



A.    Teknik MOP / Vasektomi
Berbagai tehnik MOP mulai dari yang konvensional sampai VTP (Vasektomi Tanpa Pisau) dan implikasi lainnya telah dikembangkan dan ditetapkan bagi akseptor KB pria di Indonesia yang mana setiap tehnik mempunyai keunggulan masing-masing. Adapun tehnik-tehnik tersebut adalah :
1)      Tehnik konvensional/tehnik standar
Tehnik konvensional yang lazim dilakukan dengan cara memotong pipa saluran sel benih, kemudian mengikat kedua ujung potongannya. Karena pipa alat ini ada pada kedua belah sisi buah zakar, pemotongan dilakukan pada kedua belah sisi. Caranya, dengan membius lokal dengan suntikan pada kulit sebelah pinggir kantong buah zakar setelah meraba lokasi pipa sel benihnya. Pada bagian ini diinsisi beberapa centimeter untuk menemukan sang pipa. Pipa lalu ditarik keluar dan dipotong kemudian masing-masing ujung pipanya diikat, lalu masukan kembali kedalam kantung zakar. Bekas luka insisi dijahit dan selesai sudah. Prosesnya kira-kira 20 menit untuk kedua sisi buah zakar. Prosedur vasektomi meliputi beberapa langkah tindakan:
1.      Identifikasi dan isolasi vas deferens.
a.        Kedua vas deferens merupakan struktur paling padat di daerah mid-scrotum, tidak berpulsasi (berbeda dengan pembuluh darah)
b.        Kesukaran kadang-kadang terjadi dalam identifikasi dan isolasi vas deferens seperti pada keadaan-keadaan:
·          Kulit scrotum tebal
·          Vas deferens yang sangat tipis
·          Spermatic cord yang tebal
·          Testis yang tidak turun                     
c.        Kedua vas deferens harus diidentifikasi sebelum meneruskan prosedur vasektomi
d.       Dilakukan immobilisasi vas deferens diantara ibu jari dan jari telunjuk atau dengan memakai klem
e.        Dilakukan penyuntikan anestesi lokal
2.      Insisi scrotum
a.       vas deferens yang telah di immobilisasi didepan scrotum hanya ditutupi oleh otot dartos dan kulit scrotum.
b.      Insisi, horizontal atau vertical, dapat dilakukan secara:
·          Tunggal, digaris tengah (scrotal raphe).
·          Dua insisi, satu insisi diatas masing-masing vas deferens.
3.          Memisahkan lapisan-lapisan superficial dari jaringan-jaringan sehingga vas deferens dapat di isolasi.
4.      Oklusi vas deferens
a.       umumnya dilakukan pemotongan/reseksi suatu segmen dari kedua vas deferens (1-3 cm), yang harus dilakukan jauh dari epididimis.
b.      Ujung-ujung vas deferens setelah dipotong dapat ditutup dengan:
·          Ligasi
Dapat dilakukan dengan chromic catgut (ini yang paling sering dilakukan)
Dapat pula dengan benang yang tidak diserap (silk), tetapi kadang-kadang dapat menyebabkan iritasi jaringan atau granuloma.
Ligasi tidak boleh dilakukan terlalu kuat sampai memotong vas deferens, karena dapat menyebabkan spermatozoa merembes ke jarinag sekitarnya dan terjadi granuloma.
Untuk mencegah kedua ujung vas deferens agar tidak menyambung kembali (rekanalisasi), ujung vas deferens dapat dilipat kebelakang lalu diikatkan/dijahitkan pada dirinya sendiri, atau fascia dari vas deferens dapat ditutupkan diatas satu ujung sehin gga terdapat satu barrier dari jaringan fascia, atau ujung vas deferens ditanamkan ke dalam jaringan fascia.
·          Elektro-koagulasi/Thermo-koagulasi
·          Clips
Masih dalam fase eksperimental.
Keuntungan clips:
§   Lebih cepat dibandingkan ligasi
§   Lebih mudah memperhitungkan tekanan yang diperlukan untuk aplikasi dibandingkan dengan ligasi.
§   Tantalum, bahan clips, tidak diserap dan biologisnert.
§   Potensi reversibilitas besar.
Umumnya dipasaang 2-3 clips pada masing-masing vas deferens.
5.          Penutupan luka insisi
a.  dilakukan dengan catgut, yang kelak akan diserap.
b.      Pada insisi 1cm atau kurang, tidak diperlukan jahitan catgut, cukup ditutup dengan plester saja

2)      Teknik tanpa pisau/biasa dikenal tehnik VTP (Vasektomi Tanpa Pisau)
Vasektomi tanpa pisau, adalah suatu tehnik bedah minor tanpa menggunakan pisau bedah. Kantung buah zakar (skrotum) dilakukan pembiusan lokal, kemudian dibuat lobang (on hole) kurang lebih 2-3 cm dibawah pangkal zakar (penis), saluran benih dipotong 0,5-1 cm dan diikat pada ujungnya. Luka operasi tanpa dijahit, hanya ditutup dengan tensoplast (band aid). Proses tindakan vasektomi hanya membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit bila dilakukan dengan tenaga dokter yang terlatih atau kompeten. Tindakan MOP tidak perlu dirawat inap, dapat kembali bekerja seperti biasa. Luka operasi akan sembuh atau kering dalam waktu 3-5 hari.

3)      Tehnik pembakarann (cauterisasi)
Tehnik yang lebih baru dilakukan dengan cara pembakaran (cauterisasi) pada pipa sel benih. Tidak perlu insisi terlebih dahulu (no scalpel vesectomy), melainkan dengan jarum khusus langsung menembus kulit kantong buah zakar pada lokasi pipa sel benih berada dan setelah pipanya ketemu, dilakukan cauterisasi. Hasilnya sama-sama membuat buntu pipa penyalur sel benih.

B.     Teknik MOW/ Tubektomi
Tubektomi/Kontrasepsi mantap adalah salah satu cara kontrasepsi dengan tindakan pembedahan yaitu memotong tuba fallopii/tuba uterine yang mengakibatkan orang atau pasangan yang bersangkutan tidak akan memperoleh keturunan lagi dan bersifat permanen. Metode kontrasepsi permanen yang hanya diperuntukkan bagi mereka yang memang tidak ingin atau boleh memiliki anak (karena alasan kesehatan). Disebut permanen karena metode kontrasepsi ini hampir tidak dapat dibatalkan (reversal) bila kemudian anda ingin punya anak lagi. Pembatalan masih mungkin dilakukan, tetapi membutuhkan operasi besar dan tidak selalu berhasil. Ada beberapa cara melakukan teknik tubektomi/sterilisasi, yaitu :
1.      Dengan memotong saluran telur (tubektomi) :
a.       Cara Pomeroy
Cari tuba lalu angkat pada pertengahannya sampai membentuk lengkungan. Bagian yang berada dibawah klem, diikat dengan benang yg dapat diserap oleh jaringan. Lakukan pemotongan (tubektomi) pada bagian atas ikatan, setelah luka sembuh dan benang ikatan diserap, kedua ujung tuba akan berpisah satu dan lainnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqfsixKDeGdDHIy3GBNnjcBu1LIv8GIp0bfEIpoa5UtGFea9bemgWsHBq5cQxEH6gsRbF5ka0g3mf-r4TUokbHP6b1ChPgNmfuUPZLpK7LRfu0znvxbk9E_LCu29vSVDDU61hZTYlQ-Bqy/s1600/images124.jpg

b.      Cara Kroener
Bagian fimbria dari tuba dikeluarkan dari lubang operasi. Suatu ikatan dengan benang sutera dibuat melalui bagian mesosalping di bawah fimbria. jahitan ini diikat dua kali, satu mengelilingi tuba dan yang lain mengelilingi tuba sebelah proksimal dari jahitan sebelumnya. Seluruh finbria dipotong. Setelah pasti tidak ada perdarahan, maka tuba dikembalikan ke dalam rongga perut. Teknik ini banyak digunakan. Keuntungan cara ini antara lain ialah sangat kecilnya kemungkinan kesalahan mengikat ligamentum rotundum. Angka kegagalan 0,19%.
c.       Cara Madlener
Cari tuba, angkat pada pertengahannya dan klem. bagian bawah klem, diikat dengan benang yang mudah diserap oleh jaringan, kemudian klem dilepas dan dibiarkan tanpa dilakukan pemotongan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiURtZ4zn8CXYLLRZP1Zntrvb1bgDHIwqs3qwJgjy3JRjgpWN3hpyrdABiMBlAv9hxt0sjbTKFZ4JtMIwNfXQ3bll8sAT_J9doWLh9mqfzicnZoAZqvAsz0t5rjVbt3d7YMXNzlMfaxbSk-/s200/Copy+of+Copy+of+images128.jpg
d.      Cara Aldridge
Buat insisi kecil pada peritonium, buka sedikit dengan klem. Tangkap fimbira, lalu tanamkan kedalam atau dibawah ligamentum. Luka dijahit dengan beberapa jahitan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPIWk7qgd62zEScSp5FNbwSOsYxNiKbAmsVftDKvhAuc44cNl5kJ1j7nOgIFfdtDtdEs70RQSyNvsUU5GytDo-caKOqX3IiiCLM4DHPL0vHBaGt5I-Dx9y8u1JbLTbw8SVy7Oq7-PfkTgX/s200/images204.jpg

e.       Cara Uchida
Tuba dicari dan dikaitkeluar, kemudian disekitar ampula tuba disuntikkan larutan salin-adrenalin. Didaerah ini di lakukan insisi kecil, tuba diikat kemudian dipotong
f.       Cara Irving
Tuba diikat pada dua tempat dengan benang yang dapat diserap, lalu dilakukan tubektomi diantara kedua ikatan. Dibuat insisi kecil kedalam miometrium pada sudut tuba fundus uteri. Ujung sebelah proksimal dibenamkan kedalam insisi miometrium tadi. Ujung bagian distal boleh pula dibenamkan ke ligamentum latum.

2.      Dengan menjepit saluran telur :
a.       Pemasangan cincin falope ( yoon ring ) terbuat dari silikon.
Bagian ismus tuba ditarik dan cincin dipasang pada bagian tuba tersebut. Sesudah terpasang lipatan tuba tampak keputih-putihan oleh karena tidak mendapat suplai darah dan akan menjadi fibrotik. Pemasangan cicin falope dapat dilakukan pada laparatomi mini, laparoskopi, atau dengan laprokator.
b.      Pemasangan klip.
Klip yang digunakan klip yang memberikan kerusakan minimal pada tuba sehingga memungkinkan dilakukan rekanalisasi. klip Filshie mempunyai keuntungan dapat digunakan pada tuba yang udem.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiscyFeSJto8YnIk05m4mSr1k0iHlHjz_KsUjmOl02jus6t-Gu3EZCtiCb5pZ_hWCvAx9SODqTArk9fVcRQm-6louj16D_3MJtjK17nSPmJG1uEjJXlwIxBDTRVkGD0qbpjWm3wKoPkArio/s200/images130.jpg

3.      Dengan membakar saluran telur dengan menggunakan aliran listrik : Fulgurasi, Koagulasi, dan Kauterisasi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBt-AcbbLPFmz2-ydaRly8PasBulXKn7KX14ENxFHZrgQrTbnwWVRUH6w7SrkNj5eHuvQMBD1wwtWHFnEKDJ58mRHx8fBezuMxjD9yxmm4ojYNOW2DyeErsBGZkz9cPeTCEa65pZpQsNKG/s200/images000.jpg

Beberapa teknik melakukan sterilisasi :
a.        Laparoskopi
Suatu teknik operasi yang menggunakan alat berdiameter 5 hingga 12 mm untuk menggantikan tangan dokter bedah melakukan prosedur bedah didalam rongga perut. Untuk melihat organ didalam perut tersebut digunakan kamera yang juga berukuran mini dengan terlebih dahulu dimasukkan gas untuk membuat ruangan dirongga perut lebih luas. Dokter bedah melakukan pembedahan dengan melihat layar monitor dan mengoperasikan alat tersebut dengan kedua tangannya. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvXilOl5A2dfkdt4B8CwBoc3Pbn3mqd1rX4CHkJpNxPJwZfYtpoamOc-R0BfQoJhiYMTtWTzLBEjD1-hZog5VozhGH5milNeFAkJ4_JRNh8KQks-kLlMdNfp5Rd3E0owggeuUbhf31JWav/s200/index31.jpg
b.      Mini-Laparotomi
Mini-Laparotomi (minilap) adalah suatu cara sterilisasi yaitu dengan operasi kecil untuk mencapai saluran telur, melalui sayatan kecil sepanjang 1-2,5 cm pada dinding perut.
  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSnLsYIVC32TGBSEyjl03S96mVjyQ8nlm9LHCRmUTnJ91E97CzDKpol0QSyOz8aG247tD9TQddXazPDUA4efktGh9tLhYR5tSbdYim1jl6WGO6rJ6fm3dBs44atrr4mBhAZzUUTy5wYE10/s200/images212.jpg



           
                       


0 komentar:

Posting Komentar

Loading