Apa Itu Kanker Serviks?
Kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker mulut rahim merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak dan ditakuti kaum wanita. Dari sekian banyak penderita kanker di Indonesia, penderita kanker serviks mencapai sepertiganya, dan merupakan pembunuh wanita nomor satu di Indonesia. Setiap harinya, ada 40 wanita di Indonesia yang terdiagnosa menderita kanker serviks dan 20 wanita meninggal karena kanker serviks. Setiap tahunnya, terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia.
Tidak hanya di Indonesia, kanker serviks juga menjadi ancaman mematikan bagi wanita di seluruh dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia.
Berdasarkan data, tiap tahun terdapat 493.242 wanita di seluruh dunia yang terdeteksi terkena kanker serviks dan sebanyak 273.505 wanita meninggal. Tiap hari di seluruh dunia sekitar 700 wanita harus meninggal karena kanker serviks.
Akan lebih mengerikan bila kita melihat dari segi durasi kematian wanita yang meninggal karena kanker serviks. Setiap dua menit ada satu wanita yang meninggal dunia karena kanker serviks di dunia. Sedangkan di Indonesia, setiap 1 jam ada satu wanita yang meninggal karena kanker ganas ini.
Untuk menghindari penyakit yang sangat berbahaya ini, akan sangat diperlukan informasi yang tepat mengenai apa penyebabnya, gejala dan cara mencegahnya.
Apa Penyebab Kanker Serviks?
Kanker serviks sebagian besar disebabkan oleh virus yang disebut human papillomavirus, atau HPV. Seseorang bisa tertular HPV dengan melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi. Ada banyak jenis virus HPV, akan tetapi tidak semuanya menyebabkan kanker serviks. Beberapa darinya hanya menyebabkan kutil kelamin, bahkan HPV jenis lain tidak menimbulkan gejala apapun.
Seseorang dapat saja mengidap HPV selama bertahun-tahun tanpa menyadarinya. HVP tetap hidup dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker serviks bertahun-tahun setelah terinfeksi. Inilah sebabnya mengapa penting bagi seorang wanita yang merasa memiliki risiko tinggi untuk melakukan Pap Smear secara teratur. Pap smear dapat menemukan perubahan sel serviks sebelum berubah menjadi kanker. Jika perubahan sel tersebut terdeteksi dan segera ditangani, semakin besar kemungkinan untuk mencegah kanker serviks.
Apa Saja Gejala Kanker Serviks?
Perubahan sel serviks yang abnormal jarang menimbulkan gejala. Tapi akan mulai menimbulkan gejala jika perubahan sel tersebut telah berubah menjadi kanker serviks. Gejala kanker serviks dapat meliputi:
- Pendarahan dari vagina yang tidak normal, atau perubahan siklus menstruasi yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya.
- Pendarahan ketika berhubungan seks.
- Nyeri saat berhubungan seks.
- Keputihan yang diwarnai dengan darah.
Bagaimana Kanker Serviks didiagnosis?
Pap smear merupakan metoda diagnostik yang paling sering digunakan untuk mendiagnosa kanker leher rahim. Dokter akan mengambil sedikit sampel sel dari permukaan leher rahim untuk melihat adakah perubahan sel. Jika pap smearmenunjukkan adanya perubahan sel yang abnormal, dokter akan melakukan tes lainnya untuk menentukan sel-sel prakanker atau kanker pada leher rahim.
Dokter juga mungkin akan melakukan pap smear sekaligus mengambil sampel jaringan (biopsi) jika seseorang telah memiliki gejala kanker serviks, seperti perdarahan setelah berhubungan seks.
Bagaimana Kanker Serviks ini dirawat?
Pengobatan untuk sebagian besar tahapan kanker serviks meliputi:
- Pembedahan, seperti histerektomi dan pengangkatan kelenjar getah bening panggul dengan atau tanpa pengangkatan kedua ovarium dan tuba fallopi.
- Kemoterapi.
- Terapi radiasi.
Tergantung pada seberapa jauh kanker telah berkembang, seorang pasien mungkin harus menjalani satu atau beberapa jenis pengobatan, bahkan mungkin kombinasi dari beberapa pengobatan. Jika seorang pasien telah menjalani histerektomi, maka yang bersangkutan tidak mempunyai harapan untuk mempunyai keturunan. Tapi histerektomi tidak selalu diperlukan, terutama bila kanker ditemukan pada fase awal.
Adalah umum untuk merasa takut, sedih, atau marah setelah mengetahui bahwa Anda mengidap kanker serviks. Berbicara dengan orang lain yang juga memiliki penyakit ini dapat membantu Anda merasa lebih baik.
Dapatkah Kanker Serviks dicegah?
Pap smear adalah cara terbaik untuk menemukan sedini mungkin perubahan sel serviks yang dapat menyebabkan kanker serviks. Pap Smear secara teratur hampir selalu dapat menunjukkan perubahan sel sebelum ia berubah menjadi kanker. Sangat penting untuk menindaklanjuti setiap hasil tes Pap abnormal ke dokter Anda, sehingga dapat segera diobati. Hal ini dapat membantu mencegah kanker serviks.
Jika Anda berusia 26 atau lebih muda, Anda bisa mendapatkan vaksin HPV, yang melindungi terhadap dua jenis HPV yang menyebabkan kanker serviks.
Virus yang menyebabkan kanker serviks menular melalui kontak seksual. Cara terbaik untuk menghindari infeksi menular seksual adalah dengan tidak melakukan hubungan seks. Jika Anda berhubungan seks, lakukan seks yang aman, lakukan hanya dengan pasangan yang sah
0 komentar:
Posting Komentar